kau boleh menangis
derasi arus dengan airmatamu...
kau telah terluka
tetesan hati dengan darah penuh perih....
tapi cukupkanlah
tangismu tak akan mengantarkanmu pada muara
lukamu tak akan tumbuhkan senyum....
ambillah saat ini untuk dirimu sendiri...
saat ini saja...
karena nanti,
pada hembusan nafas baru
ini bukan tentang dirimu
juga bukan tentang diriku....
bukan tentang dia....
bukan tentang mereka...
karena bukan tentang siapa-siapa....
pada nanti
kau boleh tertawa....
kau boleh terdiam....
kau boleh tetap menangis....
terserahmulah....
akupun begitu....
bukan kau tak penting
bukan karena tak ada arti....
tapi dari rangkaian aku, kamu, dia....
dan mereka....
cerita baru akan terajut...
gambarkan waktu yg terus berjalan...
nah....
kau ikut ???
derasi arus dengan airmatamu...
kau telah terluka
tetesan hati dengan darah penuh perih....
tapi cukupkanlah
tangismu tak akan mengantarkanmu pada muara
lukamu tak akan tumbuhkan senyum....
ambillah saat ini untuk dirimu sendiri...
saat ini saja...
karena nanti,
pada hembusan nafas baru
ini bukan tentang dirimu
juga bukan tentang diriku....
bukan tentang dia....
bukan tentang mereka...
karena bukan tentang siapa-siapa....
pada nanti
kau boleh tertawa....
kau boleh terdiam....
kau boleh tetap menangis....
terserahmulah....
akupun begitu....
bukan kau tak penting
bukan karena tak ada arti....
tapi dari rangkaian aku, kamu, dia....
dan mereka....
cerita baru akan terajut...
gambarkan waktu yg terus berjalan...
nah....
kau ikut ???
No comments:
Post a Comment